Selasa, 08 November 2011

HIDUP BERKELIMPAHAN BERSAMA ALLAH ( YOHANES 10 : 10 ) - Oleh: Pdt. Basirun Sirait

“ Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan. Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”

Pemikiran orang Kristen pada umumnya bahwa kedatangan Tuhan Yesus ke dalam dunia ini hanya untuk memberikan keselamatan bagi orang percaya. Pemikiran itu tidak salah tapi perlu kita ketahui bahwa keselamatan atau hidup kekal itu nanti dipenghujung hidup ini atau setelah kedatangan Tuhan Yesus ke dua kali. Sementara kita dalam menantikan kedatangan Tuhan ke dua kali perlu menjalani hidup, lalu bagaimana keberadaan kita sepanjang dalam menanti kedatangan Tuhan ke dua kali, siapa yang perduli, siapa yang memperhatikan, siapa yang memelihara ? Itu yang dibawa Tuhan dan yang dimaksud dalam ayat ini.

Tuhan Yesus berkata Matius 6 : 25=> “ karena itu Aku berkata kepadamu : janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup ini lebih penting dari pada makanan dan tubuh ini lebih penting dari pakaian ? “ Ayat 27=> “ Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya ? “

Bagaimana agar orang percaya dapat mempunyai hidup bersama Allah dan mempunyainya dalam segala kelimpahan ?

I.  Orang percaya harus setia
Setia dalam perkara kecil dan harta orang lain ( Lukas 16 : 10 – 13 ) => Allah minta kesetiaan kita. Setia mengenal siapa itu Allah. Mengenal Yesus lebih dari korban-korban bakaran. Bukan hanya sekedar memberikan persembahan yang banyak. Dan kita juga harus bisa menjaga harta/benda temen-temen kita atau kantor tempat kita bekerja atau diperusahaan atau dimana pun kita berada. Yang sering menjadi persoalan adalah tidak bisa menjaga hati kita.
Memberi menurut kerelaan ( 2 Korintus 9 : 6 – 8 ) => Bukan besar kecilnya persembahan kita. Walaupun yang kita berikan tidak ada nilainya, tetaplah setia melakukannya. Setia juga dalam perpuluhan.
Efesus 6 : 21 : Setia dalam pelayanan => sebagai pelayan-pelayan Tuhan, tunjukkan kesetiaan dalam melayani Tuhan. Setia jugalah beribadah, setia berdoa, setia mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di gereja local.  Titus 2 : 10 : setialah dalam segala hal

II.  Taat
Berbicara mengenai mengerjakan pekerjaan tanpa pamrih walaupun tidak ada orang yang melihatnya.
Titus 3 : 1 => pada pemerintah/penguasa. Contohnya taat membayar pajak, membayar PBB, membayar iuran ronda malam atau iuran yang lainnya.
1 Petrus 1 : 2 => melakukan yang baik. Jangan bosan-bosan melakukan apa yang baik.
Efesus 6 : 5 – 7 => pada otoritas. Kalau di rumah yang menjadi otoritas adalah Bapak. Kalau di tempat kerjaan adalah atasan/bos/pemimpin perusahaan, di gereja adalah gembala sidang.
Ibrani 5 : 8 – 10 => dalam penderitaan. Tuhan Yesus taat dengan penderitaan yang dialami-Nya. Kita pun juga harus taat dan mintalah kekuatan supaya kita mampu menanggung penderitaan selama ada di dunia ini.

III.    Bersukacita dan mengucap syukur 
Bersyukur dalam segala hal. setiap saat dan setiap waktu, Sekalipun dalam pencobaan ataupun penderitaan.
Baca ayat-ayat ini: 1 Tesalonika 5 : 16 – 18
2 Korintus 8 : 1 – 3, I Korintus 10 : 13Filipi 4 : 4 – 7
IV.    Bersekutu intim dengan Tuhan
1. Imamat 26 : 11 – 12 = kemah Tuhan di hati=> kehadiran Tuhan perlu dihadirkan setiap saat dalam hidup kita.
2. Ibrani 10 : 25 = jangan meninggalkan persekutuan => jangan meninggalkan ibadah, persekutuan.
3. Mazmur 24 : 3 – 6 = bersih tangan => tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan orang lain. Jangan melakukan kejahatan. Suami jangan suka memukul istrinya dengan tangannya. Ibu-ibu jangan gunakan tangannya untuk memukul anak-anaknya.
Baca juga : Galatia 6 : 7 - 10

SEPUTAR KEDATANGAN TUHAN YESUS KE-2 KALI ( Kisah Para Rasul 1 : 10-11 ) - Oleh: Pdm. Junar Charles Sirait


“ Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit ? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”

6 HAL TENTANG KEDATANGAN TUHAN YESUS
KE-2 KALI :

1.    Ia datang u/ membalas orang-orang yang   menentangNya (2 Tesalonika 1 : 8-9)
Ada banyak orang yang tidak mau mengakui Yesus adalah Tuhan dan tidak mau percaya kepada Yesus. Dan ada juga anak-anak Tuhan yang akhirnya murtad dan meninggalkan Tuhan karena berbagai macam alasan. Pada akhirnya, orang-orang yang menentang Yesus akan mendapat balasan dari Tuhan. II Tesalonika 1 : 8 – 9 => dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya.

Siapa yang menerimanya ?
a.         Mereka yang menganiaya orang Kristen (2 Tes 1:6)
Mereka yang menindas anak-anak Tuhan, yang menekan, melarang beribadah dan menutup gereja.
b.         Yang menolak mengenal Allah & InjilNya (2 Tes 1:8)
Bentuk pembalasanNya :
à Ditolak dihadapan Allah (2 Tes 1:9)

2.    Ia datang u/ dimuliakan orang-orang kudusNya (2 Tes 1:10)
 Siapa orang-orang kudus-Nya ? Setiap kita yang percaya kepada Yesus Kristus, setia dan taat sampai kedatangan-Nya.

Rapture Event


3.    Ia datang u/ menyempurnakan gerejaNya (2 Tes 2:1-3)
Yang dimaksud gereja di sini bukan berupa bangunan sebuah gereja, tetapi gereja-Nya di sini adalah kita-kita yang beriman dan percaya kepada Yesus.

4.     Munculnya Anti Kris (2 Tes 2:3-12)
 Apabila akhir-akhir ini kita melihat, tahu dan mendengar banyak anak-anak Tuhan menjadi murtad, jangan heran. Yang perlu kita waspadai adalah kegerakan-kegerakan yang bisa membuat anak-anak Tuhan menjadi murtad. Anti kris menyusup dengan berbagai macam cara.
Berhati-hatilah sebab anti kris memakai hal-hal sepele yang tidak terpikirkan oleh setiap kita.
a.    Manusia durhaka (Anti Kris) à Membuat orang-orang murtad (2 Tes 3).
b.    Anti Kris menyatakan diri sebagai Allah (2 Tes 2:4)



5.    Ia datang u/ menciptakan sorak sorai karena pekerjaan yang telah Ia kerjakan
(2 Tes 2:13-14)
II Tesalonika 2 : 13 – 14=> Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai. Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita.
PekerjaanNya apa ?
a.         Dipilih u/ diselamatkan=> Jangan sia-siakan pilihan Tuhan ini, supaya kita diselamatkan. Dan jangan sia-siakan kasih karunia Tuhan dengan melakukan hal-hal duniawi.
b.         Mendapatkan kemuliaan bersama Tuhan Yesus

6.   Ia datang u/ memisahkan umatNya dari mereka  dari mereka yang tidak taat akan Firman Tuhan
(2 Tes 3:6-15)
Kita harus setia dalam Tuhan, rajin bekerja, giat dalam Tuhan dan jangan jemu-jemu berbuat baik.





Selasa, 01 November 2011

BERIBADAH DENGAN SEGENAP HATI ( MATIUS 15 : 7 – 9 ) - Oleh: Pdp. Sastriawan


Pdp. Sastriawan Halim & istri

Mungkin ada yang merasa sudah beribadah dengan segenap hati. Atau mungkin ada juga yang merasa kurang dan ingin lebih beribadah dan beribadah kepada Tuhan. Firman Tuhan di Matius 15 : 7 – 9 mengatakan => Hai orang-rang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu : Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku sedangkan ajaran mereka ajarkan ialah perintah manusia. Firman Tuhan ini kedengarannya keras. Ini perkataan Yesus kepada orang-orang Farisis dan ahli-ahli Taurat. Orang-orang Farisis dan ahli-ahli taurat disebut oleh Tuhan sebagai orang munafik.

Mengapa disebut orang munafik ? Mungkin ada sebagian kita berpikir, orang Farisis dan ahli-ahli Taurat adalah orang jahat karena selalu berusaha menjatuhkan Yesus. Tetapi sesungguhnya kalau kita selidiki, mereka ini adalah orang-orang yang mau melakukan Firman Tuhan. Disebut ahli Taurat berarti bukan sekedar tahu, tetapi sudah ahli tentang taurat dan mempunyai tingkat kerohanian yang tinggi dan berusaha melakukan dengan benar.

Tetapi kenapa Yesus menyebut mereka munafik ? Karena hatinya jauh dari Tuhan. Mereka ini orang yang rajin beribadah, rajin memuliakan Tuhan tetapi yang menjadi masalahnya adalah hatinya jauh dari Tuhan.

Ternyata Tuhan tidak hanya melihat rupa atau firik kita. Kita rajin ke gereja, rajin melayani tetapi itu tidak cukup bagi Tuhan. Bukan hanya penampilan luarnya. Dan seringkali kita terjebak dengan ritual-ritual keagamaan dan kebiasaan-kebiasaan. Akhirnya aturan-aturan dari manusia dilakukan tapi inti dari Firman Tuhan tidak kita lakukan karena tergeser dengan peraturan manusia. Ada yang kelihatan sibuk, membuat dirinya supaya kelihatan rohani, bisa melayani dimana-mana dan dianggap sungguh-sungguh melayani Tuhan. Ibadah dianggap sebagai rutinitas dan kebanyakan melakukannya sebagai kebiasaan dan bukan sungguh-sungguh dari dasar hatinya.

Bagaimana ibadah yang berkenan kepada Tuhan ? Ulangan 11 : 13 – 15 => Beribadah dengan segenap hati dan jiwa. Ada banyak orang Kristen yang datang ke gereja karena suatu kebiasaan, karena KTP-nya Kristen dan pastinya setiap minggu harus ke gereja dan dari pada bengong dan tidak ada temen, akhirnya ikut-ikutan ke gereja, atau karena bisnis atau dengan motivasi ingin mencari jodoh, atau ingin mendapatkan berkat jasmani dan masih banyak lagi motivasi-motivasi yang salah datang ke gereja.

Yang Tuhan mau dari kita adalah, kita datang ke gereja harus dengan persiapan-persiapan yang sungguh-sungguh. Harus mempersiapkan dirinya karena ingin bertemu dengan Sang Juru Selamat. Jadi tidak ada orang yang datang beribadah dengan keadaan kacau balau. Pakaian acak-acakan, tidak rapi, datang terlambat, tidak membawa Alkitab. Ibadah dipersiapkan dengan sungguh-sungguh dan bukan main-main lagi. Jangan ada lagi yang beribadah kalau sempet tetapi kalau sibuk tidak datang beribadah.

Kita sudah masuk dipengunjung akhir zaman. Bukan saatnya main-main lagi. Itu sebabanya beribadahlah dengan segenap hati dan jiwa. Tidak hanya di hari minggu saja kita beribadah, tetapi beribadah yang benar adalah setiap hari. Setiap hari kita belajar berdoa, membaca Firman Tuhan, menyembah dan memuji Tuhan.

Apa hasilnya ? Ulangan 11 : 14 – 15=> Kalau kita sungguh-sungguh beribadah kepada Tuhan dengan segenap hati dan jiwa, berkat-berkat yang dijanjikan Tuhan akan dicurahkan kepada kita. Tetapi jangan mempunyai motivasi ke gereja karena berkat-berkat Tuhan dank arena ingin diberkati. Berkat-berkat Tuhan hanya sebagai bonus. Berkat lain yang akan kita dapatkan adalah apa yang ada pada kita dan yang bersama-sama dengan kita akan dipelihara oleh Tuhan.


Kalau mau diberkati oleh Tuhan, lakukan perintah Tuhan ini yaitu beribadah dengan segenap hati dan jiwa. Lalu pertanyaannya : bagaimana agar dapat beribadah dengan segenap hati dan jiwa ? Markus 12 : 30=> Mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa. Contoh : suami istri yang saling mengasihi atau orang tua yang mengasihi anak-anaknya. Kita pun harus lebih mengasihi Tuhan dari pasangan kita, anak-anak atau orang-orang yang ada di sekeliling kita.
Layanilah Tuhan dengan segenap hati dan jiwa, jangan dengan keterpaksaan. Lakukanlah yang terbaik untuk Tuhan dan bukan untuk menyenangkan hati manusia. Beribadahlah dengan sungguh-sungguh, dengan segenap hati dan jiwa maka berkat-berkat Tuhan akan tercurah diatas kehidupan kita.

BERBUAT BAIK ( GALATIA 6 : 1 – 10 ) - Oleh: Ev. Dominggus


Perbuatan baik yang dilakukan oleh orang percaya bukalah penentu untuk masuk atau tidak masuk surga. Karena keselamatan yang kita terima dari Tuhan adalah anugerah Allah dan bukan usaha manusia ( Efesus 2 : 8 – 9 ).

Seringkali kita berbuat baik kepada orang supaya selamat, supaya Tuhan memperhitungkan kebaikan kita. Ini adalah salah, tetapi yang benar adalah karena Allah sudah baik kepada kita, kita pun harus berbuat baik kepada orang. Jangan kelihatan baik kalau di gereja saja, tetapi di luar gereja hidupnya tidak baik.

Iman tanpa perbuatan baik, juga tidak ada artinya, ini juga disebut iman yang konyol ( Yakobus 2 : 14 – 17 I. iman, perbuatan dan kasih. Terutama adalah kasih sebab kasih harus ditunjukkan dengan perbuatan nyata. Iman tanpa perbuatan adalah mati. Jadi perlu ada keseimbangan antara iman dan perbuatan. Percuma memuji Tuhan, antara iman dan perbuatan. Percuma memuji Tuhan, menyembah Tuhan, tetapi perbuatan tidak menjadi berkat.

Perbuatan baik tanpa iman juga lebih fatal, karena tidak ada dasarnya untuk berbuat baik. Ada beberapa prinsip tentang berbuat baik yang diajarkan oleh Firman Tuhan hari ini dari Galatia 6 : 7 – 10 sbb :

1. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik (ayat 9)
Kata “ janganlah kita jemu-jemu “ menunjuk pada bagaimana kita berbuat baik bukan sekali-kali, atau bukan karena ada maunya sehingga kita berbuat baik kepada orang lain. Yang sering terjadi adalah banyak orang Kristen menjadi manusia “ Purba” alias pura-pura baik. Beberapa alas an mengapa menjadi manusia “Purba” alias PURA-PURA BAIK ?
Karena ingin memperoleh sesuatu dari orang itu ( berupa harta bergerak atau tidak bergerak )
Karena ingin mendapatkan kedudukan atau jabatan.
Karena ingin mendapatkan pujian dari sang pemimpin/majikan/bos.
Kebaikan seringkali kita lakukan hanya kepada orang-orang tertentu saja. Oleh karena beberapa alasan tersebut, kebaikan dilakukan bukan karena dari hati yang tulus dan murni.


2. Berbuat baik kepada semua orang ( ayat 10 )
Kecenderungan kita berbuat baik hanya kepada orang-orang yang baik kepada kita. Tuhan Yesus mengajarkan agar kita berbuat baik kepada musuh kita ( Lukas 6 : 27-29 & 35 ). Kita harus berbuat baik kepada musuh kita atau lawan kita. Tunjukkan kebaikan tanpa membeda-bedakan siapa mereka. Walau pun sulit melakukan, kita harus mengasihi orang-orang yang membenci kita. Belajar mengasihi dan menerima semua orang dan berkati mereka.
Kecenderungan kedua adalah mengkotak-kotakkan dalam berbuat baik, melalui ras, suku, agama, daerah, tingkat pendidikan, status social, jabatan, dll. Jangan memilih-milih ketika mau berbuat baik dan jangan melihat keberadaannya. Harus memperlakukan mereka dengan adil.



3. Berbuat baik dimulai kepada saudara seiman ( Ayat 10 )
Perbuatan baik dimulai dari dalam orang Kristen itu sendiri. Dari dalam keluarga sendiri sehingga orang di luar dapat melihat dan memuliakan Tuhan.
Banyak orang Kristen berbuat baik hanya kepada orang di luar iman Kristen, mungkin saja karena ingin dihormati, dihargai, dilindungi, atau menunjukkan bahwa dia adalah orang baik.
Banyak yang melakukan perbuatan baik diluar semata-mata ingin merasa nyaman atau demi keamanan. Memang itu penting, tetapi jangan lupa kita mulai berbuat baik dimulai dari dalam kita sendiri ( keluarga – anggota jemaat ). Lukas 18 : 18 – 24


Kesimpulan :
Oleh karena itu marilah kita belajar berbuat baik, dengan beberapa prinsip penting dari kebenaran Firman Tuhan hari ini :
Berbuat baik harus dilakukan secara konsisten
Berbuat baik harus dilakukan kepada semua orang
Berbuat baik harus dilakukan kepada saudara seiman

HIDUP ORANG KRISTEN ( I PETRUS 4 : 7 – 11 ) - Oleh: Pdm. Kores Marbun


Pdm. Kores Marbun

Firman Tuhan ini diawali dengan kata : “ Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.” Dan diakhiri dengan kata : “ Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya ! Amin.”

Orang yang percaya kepada Yesus tidak perlu takut dengan apapun yang saat ini sedang terjadi. Tetapi bukan berarti hidup semau “ Gue “. Contoh kejadian-kejadian yang akhir-akhir ini terjadi adalah gempa, tsunami, hujan katak, hujan darah, macet, korupsi, demo, tawuran, ada bayi lahir dengan mata satu, perusahaan-perusahaan yang dibuat oleh Lucifer dan masih banyak contoh lainnya.


Pertanyaannya buat setiap kita : sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, apa yang harus kita lakukan ?

1.       Menguasai diri dan tenang ( ayat 7a )
Hanya orang yang menguasai diri dapat berdoa dengan baik sehingga tahu petunjuk Tuhan. Hati nurani kita harus dijaga supaya tetap murni dan bersih. Kalau kita tidak bisa menguasai diri, kita akan hancur.
Orang yang tenang dapat menghidupi nilai Kerajaan Allah yang diterapkan dalam kehidupan ( life value ) sehingga tidak ikut arus dunia yang menuju kebinasaan.Sebagai orang Kristen, harus mempunyai nilai-nilai Kerajaan. Hidup harus sesuai dengan Firman Tuhan dan menerapkan nilai-nilai Firman Tuhan dalam hidup sehari-hari.

2.       Mengasihi dengan sungguh-sungguh ( ayat 8 )
Apapun gerejanya kasih adalah nilai hidup tertinggi seorang Kristen ( I Korintus 13 : 13 )=> harus saling mengasihi walau dunia semakin gelap dan sudah menjadi tawar dengan kasih. Tanpa kasih, rohani/gereja kita sudah mati ( I Korintus 13 : 1 – 3 ). Di zaman ini, orang bisa curiga satu dengan yang lainnya. Hidup menjadi tidak nyaman karena tidak ada kasih. Tetapi orang yang mengasihi, berarti kasih itu tetap ada dalam hidupnya dan kasihnya akan semakin disempurnakan oleh Tuhan.

3.       Memberi Tumpangan ( ayat 9 )
Memberi tumpangan ( Hospitable ): Lebih menekankan pada saling menyembuhkan/membebat. Berikan tumpangan kepada orang-orang yang masih terluka, yang kepahitan, yang sedang dalam masalah dsb. Saat ini banyak orang terluka karena masalah, kasih yang dingin, kita wajib jadi home dan kata-kata yang menguatkan. Kalau kita mau menopang orang lain, hidup kita akan menjadi lebih berarti. Berilah maka kamu akan diberi, kasihi maka kita akan dikasihi, kuatkan maka kita juga akan dikuatkan, hiburkan maka kita akan dihiburkan.

4. Hidup sesuai panggilan ( ayat 10 – 11 )
Semua manusia dicipta untuk kemuliaan Tuhan, tapi anak Tuhan diperlengkapi untuk melayani Dia sesuai karunia rohani.Orang yang hidup untuk dirinya sendiri akan hampa, tetapi orang yang belajar melayani Tuhan dan sesama dengan karunia yang ada pada kita, hidup akan bergairah, semangat dan akan mendatangkan kemuliaan Tuhan.  Sebab itu kita harus mengenal karunia itu supaya maksimal pelayanan.Tujuan karunia yang berbeda adalah supaya kita maksimal… saling menopang…. Seperti tangan, mata, kaki, jari, dst. Bukan untuk diri sendiri ( kepuasan batin ) tapi kemuliaan Tuhan.  Tuhan mau kita setia, bukan asal-asalan, bukan murahan, atau ingin terkenal.


Sejatinya orang Kristen ketika KRISTUS YESUS yang terlihat dalam diri kita, kelak Tuhan sangat menghargainya




Senin, 31 Oktober 2011

KERENDAHAN HATI MENDATANGKAN BERKAT & KESOMBONGAN MENDATANGKAN PETAKA ( I PETRUS 5 : 56 & 6; II TAWARIKH 26 : 3 & 4 ) - Oleh: Pdt. Lumban Raja


Dalam Kitab Tawarikh 26 menceritakan : ada seorang Raja muda berusia 16 tahun yang bernama Uzia. Uzia artinya Allah adalah kekuatanku. Raja muda ini Tuhan angkat dan Tuhan tetapkan menjadi Raja di Yehuda. Lamanya tidak tanggung-tanggung selama 52 tahun di Yerusalem. Uzia melakukan apa yang benar di mata Tuhan dan Uzia berjalan seturut Firman Tuhan serta dengar-dengaran kepada Tuhan. Benar berarti kebenaran itu berada dalam Alkitab. Raja Uzia berjalan dalam kebenaran Firman Tuhan.

Dan yang lebih menarik lagi adalah Ayat 5 => Raja Uzia mengangkat seorang hamba Tuhan untuk menjadi pembinanya untuk menuntunya di jalan Tuhan. Raja Uzia memulai semuanya dengan kerendahan hati. Kenapa ? Uzia takut akan Tuhan dan memiliki Pembina rohani yang namanya Zakharia.

Di sini mengingatkan kepada kita, kita perlu punya Bapak Rohani, mempunyai gereja local dan bukan GKJJ ( Gereja Jala-jalan ). Kita harus tertanam, ada Bapak rohani yang menasehati kita sehingga rasa hormat dan takut kepada Tuhan ada dalam hidup kita.

Raja Uzia selama dibawah bimbingan Zakharia dan takut Tuhan, semua usahanya berhasil. Tentunya kita juga ingin seperti Raja Uzia. Dan apa yang dikhotbahkan Tuhan Yesus di Matius 6 : 33 benar dan digenapi-Nya. Bila mendahulukan Tuhan, akan berhasil. Ayat 6 – 8 mengatakan selama Raja Uzia mencari Tuhan, setia beribadah, hormat dan takut Tuhan, semua musuh dapat dikalahkan. Tunduk dan membayar upeti karna ada Tuhan yang menyertai. Setiap berperang berhasil. Dan jika saat ini kita juga berhasil, ada Tuhan yang senantiasa menyertai dan kita akan menang terhadap peperangan yang kita hadapi.

Ayat 10 – 15 menceritakan Raja Uzia suka berternak, bertani dan dalam pembangunannya berhasil. Kekayaannya bertambah dan namanya semakin termazyur. Dan seandainya cerita ini berakhir sampai ayat 15, pasti kita angkat topi dan berkata : Raja yang sangat luar biasa dan dahsyat ! Dari ayat 1 – 15 karir Raja Uzia semakin menanjak dengan luar biasa. Dan seandainya yang dialami Raja Uzia ini papa kita atau keluarga kita atau saudara kita, kita akan merasa bangga.

Tetapi setelah membaca ayat 16, bagaimana perasaan kita ? Setelah namanya termasyur, kuat, hebat, makmur, Raja Uzia menjadi tinggi hati dan berubah setia. Ini adalah penyakit orang yang diberkati, jaya dan makmur, menjadi berubah setia dan sombong. Raja Uzia melakukan pekerjaan yang bukan pekerjaannya ( ayat 16b ). Mau campur urusan pekerjaan Tuhan atau hamba Tuhan. Bagaimana dengan diri kita, kalau Gembala atau pemimpin mempercayakan suatu pelayanan atau pekerjaan, lakukan saja yang menjadi bagian kita. Tetapi kalau belum dipercayakan, diam dan tunggu waktunya Tuhan.

Ciri orang yang sombong, congkak dan tinggi hati adalah ketika dinasehati menjadi marah ( ayat 17 – 18 ). Di saat Raja Uzia dinasehati dan diluruskan jalannya, ia menjadi marah. Ini adalah kesombongannya. Tapi apa akibarnya ? Tulah Tuhan turun atasnya yaitu kena kusta. Raja yang perkasa, luar biasa akhirnya tinggal di gubuk, diasingkan dan tidak boleh bergaul dengan istri, keluarga dan orang-orang ( ayat 20 – 21 ). Raja Uzia tinggal menyediri dengan segala kesomongan serta keanguhannya sampai hari kematiannya.

Setiap kita tidak menginginkan kematian yang seperti Raja Uzia alami. Selama masih ada kesempatan, mari bertobat dan jangan sampai kita mati dalam dosa. Ingat masa lalu kita sebelum mengenal Tuhan dan menjadi seperti sekarang ini. Dari mana Tuhan panggil kita dan dalam keadaan seperti apa Tuhan angkat kita ? Jangan tinggi hati dan sombong setelah kita berhasil dan hidup makmur. Kita perlu Bapak rohani, Pembina dan pembimbing supaya hidup tetap terarah sesuai Firman Tuhan, hidup benar dan tetap rendah hati. Baca Amsal 3 : 9 dan Amsal 27 : 5
                

ALASAN SESEORANG TIDAK MENGINJIL ( II TIMOTIUS 4 : 5; MATIUS 28 : 19 - 20 ) - Oleh: Pdt. Yosi




Kalau kita mengasihi jiwa-jiwa, itu berarti harus menginjil. Tetapi yang menjadi persoalannya adalah banyak anak-anak Tuhan yang tidak mau menginjil karena terlalu nyaman dengan keadaannya atau dengan keadaan gerejanya sehingga tidak mau menjangkau keluar untuk memenangkan jiwa-jiwa yang belum mengenal Yesus Kristus.

Kita bisa memaklumi jiwa-jiwa yang baru bertobat dan mungkin belum tahu tugas untuk menginjil. Tetapi kita sebagai anak-anak Tuhan yang sudah lama percaya dan mengenal Yesus, seharusnya sudah mengerti dan tahu tugas kita, yaitu memberitakan Injil.

Yang menjadi pertanyaan buat setiap kita, Mengapa orang tidak mau menginjil / memberitakan Injil ?

1. Tidak tahu ada tugas untuk menginjil
Setiap orang Kristen punya tugas untuk menginjil (2 Tim 4 : 5).
Menginjil adalah suatu ketetapan Allah dan bukan pilihan (Mat 28 :19-20; Mar 16 : 15-16)

2. Tidak memiliki Visi Allah
A. Visi Allah adalah Yohanes 3 : 16.
Karena begitu besar kasih Allah akan dunia ini, sehingga Ia telah mengaruniakan Anak-Nya yang tunggal, supaya setiap orang yang percaya kepada-Nya tidak binasa melainkan beroleh hidup yang kekal.
B. Visi Allah harus menjadi visi kita
Visi Allah artinya apa yang menjadi keinginan Allah. Keinginan Allah supaya tidak ada yang binasa. Kalau kita sudah menjadi Anak Allah, visi kita harus sama seperti visi Allah. Kerinduan kita harus sama dengan kerinduan Allah. Jangan berpikir, urusan masuk surga adalah urusan masing-masing. Pemikiran yang seperti ini adalah salah. Bagaimana kalau seseorang yang belum percaya Yesus adalah keluarga kita atau sahabat baik kita atau saudara kita ? Bagaimana perasaan kita ? Sadarlah kasih Yesus kepada setiap kita terlalu besar dan kita ini tidak ada apa-apanya, tetapi Yesus begitu mengasihi setiap kita.
Ilustrasi : Perhatikan perbandingan ukuran benda-benda di angkasa itu. Bumi dibandingkan dengan Jupiter dan Saturnus. Dibandingkan dengan matahari bumi hanya sebesar titik.



Bersebelahan dengan Arcturus, bumi sudah  terlalu kecil dan tidak terlihat. Antares: bintang paling terang ke-15 di angkasa.  Jarak dari bumi 1000 tahun cahaya.



Disampingnya, matahari bagaikan debu, dan bumi sama sekali tidak terlihat. Anates di tangan Tuhan, tidak ada apa-apanya dan Tuhan terlalu besar dan luar biasa. Ini adalah bukti Yesus mengasihi kita. Kalau Tuhan Yesus begitu mengasihi setiap kita, kita pun wajib mengasihi sesama kita dan tidak boleh egois.

3. Telah kehilangan kasih mula-mula
Kasih mula-mula harus tetap membara karena jika kehilangan kasih mula-mula dan tidak bertobat maka kaki dian akan diambil juga oleh Tuhan (Wahyu 2:5)
Kasih mula-mula artinya kasih yang terbaik kepada Tuhan. Kasih mula-mula kita kepada Tuhan jangan sampai hilang atau pudar.


4.  Telah kehilangan belas kasihan
Yesus memiliki belas kasihan terhadap orang berdosa
Kalau kepada binatang piaraan saja kita bisa berbelaskasihan, terlebih lagi kita harus berbelas kasihan kepada sesama kita. Tuhan Yesus memiliki belas kasihan yang sangat tinggi. Contoh : Yesus mengasihi Zakheus, Yesus mengasihi perempuan Samaria, Yesus mengasihi yang menderita, Domba yang hilang (Lukas 15 : 1-7), Dirham yang hilang (Lukas 15 : 8-10), Anak yang hilang (Lukas 15 : 11-32). Bagaimana dengan setiap kita, apakah sudah memiliki belas kasihan kepada orang-orang yang ada di sekeliling kita ? Kita harus punya belas kasihan.

5.  Tidak memahami ada hukuman Allah
Ada hukuman kekal dalam api neraka (Wahyu 20:15)
Contoh : Suami/istri/anak/saudara/mungkinkah orang ini sahabat anda ? Jangan sampai mereka masuk hukuman kekal. Mari beritakan Injil kepada jiwa-jiwa yang belum percaya Yesus. Maka dunia akan berubah dan tranformasi akan terjadi kalau kita memberitakan Injil.



Minggu, 30 Oktober 2011

MEMBANGUN TAHTA ALLAH DENGAN PUJIAN & PENYEMBAHAN ( YOHANES 4 : 23 ) - oleh: Pdm. Junar Charles Sirait


“Tetapi saatnya akan datang dan sudah tiba sekarang, bahwa penyembah-penyembah benar akan menyembah Bapa dalam roh dan kebenaran; sebab Bapa menghendaki penyembah-penyembah demikian.”

Ada sesuatu yang dikehendaki Allah yaitu penyembah-penyembah. Allah menginginkan anak-anak-Nya masuk ke tahta-Nya dan menyembah-Nya dengan sungguh-sungguh, tidak hanya cukup datang, duduk dan hanya sebagai rutinitas atau tradisi saja. Yang menjadi pertanyaan buat setiap kita : Sudahkah kita sungguh-sungguh dan datang memasuki tahta Allah? Tahta Allah : “ Dimana Allah memberlakukan pemerintahanNya terdiri dari Kasih Karunia & Kekudusan ? Dimanakah Allah bertahta? Yaitu diatas pujian Umatnya




Apakah maksudnya Menyembah dalam Roh & Kebenaran?
Dalam Roh
• Allah adalah Roh. Roh kita akan berhubungan dengan Roh Allah saat kita menyembah Dia
• Di tarik dekat dengan Allah oleh Roh Kudus
• Penyembahan yang dilakukan sesuai Firman Tuhan dengan segenap hati & Jiwa
Contoh : ketika kita bermain internet dan sangat lemot connection, spontan akan mengeluh dan membuat hati kesal. Gambaran seperti ini juga tidak dikehendaki oleh Allah. Tidak konsentrasi, tidak focus, bercanda dan tidak connection dalam menyembah-Nya.









Tetapi Tuhan tetap menunggu setiap kita untuk datang dan menyembahnya dalam Roh dan kebenaran. Dan yang paling penting adalah gaya hidup kita harus selalu disertai dengan penyembahan di jalan, di tempat kerja, di rumah dan dimana pun kita berada, tetaplah menyembah Dia supaya ROH Allah tetap bekerja dalam hidup kita. Apapun pergumulan dan masalah yang ada dalam hidup kita, tetaplah berlatih menyembah Dia. Dekatkan diri kita kepada tahta Allah. Ketika kita membangun tahta Allah, Dia akan memberikan anggur yang baru, yang tak akan pernah habis








Hal yang harus kita singkirkan Untuk membangun Tahta Allah :
1. Dosa (1 kor 10:6-10)
Dalam Yes 59:1-2  Dosa merupakan penghalang kemudian dalam Maz 24:1-10 Hanya orang yang bersih tangannya & murni hatinya dapat naik ke gunung Tuhan
Jangan suka hidup dalam dosa dan tinggalkan dosa-dosa yang bisa menghalangi kita untuk menghampiri tahta Allah.

2. Hubungan yang jauh dari Tuhan
Contohnya : Malas berdoa, capek, kerja, keluarga, pacaran, hobby
Kita harus terus memuji dan menyembah Dia lewat berdoa bersama supaya hubungan dengan sesama semakin erat terlebih hubungan kita dengan Tuhan semakin dekat. Dna ini akan menghindarkan kita dari perselisihan atau pertengkaran. Mulailah dari keluaga ( suami dengan istri, orang tua dengan  anak ).

3. Kesombongan & Keangkuhan
Talenta & Karunia jika tidak dikendalikan dengan karakter Kristus akan sombong sehingga tujuan penyembahan kita bukan Allah lagi tapi “Ego”




Jumat, 16 September 2011

Shallom

Shallom, salam sejahtera untuk Bapak/Ibu/Saudara/Saudari sekalian. Selamat datang di blog resmi GBI JEV. Dapatkan update terbaru dari GBI JEV, semoga blog ini memberkati anda sekalian, untuk semakin dekat dengan Kristus. Tuhan memberkati!