Selasa, 01 November 2011

BERIBADAH DENGAN SEGENAP HATI ( MATIUS 15 : 7 – 9 ) - Oleh: Pdp. Sastriawan


Pdp. Sastriawan Halim & istri

Mungkin ada yang merasa sudah beribadah dengan segenap hati. Atau mungkin ada juga yang merasa kurang dan ingin lebih beribadah dan beribadah kepada Tuhan. Firman Tuhan di Matius 15 : 7 – 9 mengatakan => Hai orang-rang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu : Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku sedangkan ajaran mereka ajarkan ialah perintah manusia. Firman Tuhan ini kedengarannya keras. Ini perkataan Yesus kepada orang-orang Farisis dan ahli-ahli Taurat. Orang-orang Farisis dan ahli-ahli taurat disebut oleh Tuhan sebagai orang munafik.

Mengapa disebut orang munafik ? Mungkin ada sebagian kita berpikir, orang Farisis dan ahli-ahli Taurat adalah orang jahat karena selalu berusaha menjatuhkan Yesus. Tetapi sesungguhnya kalau kita selidiki, mereka ini adalah orang-orang yang mau melakukan Firman Tuhan. Disebut ahli Taurat berarti bukan sekedar tahu, tetapi sudah ahli tentang taurat dan mempunyai tingkat kerohanian yang tinggi dan berusaha melakukan dengan benar.

Tetapi kenapa Yesus menyebut mereka munafik ? Karena hatinya jauh dari Tuhan. Mereka ini orang yang rajin beribadah, rajin memuliakan Tuhan tetapi yang menjadi masalahnya adalah hatinya jauh dari Tuhan.

Ternyata Tuhan tidak hanya melihat rupa atau firik kita. Kita rajin ke gereja, rajin melayani tetapi itu tidak cukup bagi Tuhan. Bukan hanya penampilan luarnya. Dan seringkali kita terjebak dengan ritual-ritual keagamaan dan kebiasaan-kebiasaan. Akhirnya aturan-aturan dari manusia dilakukan tapi inti dari Firman Tuhan tidak kita lakukan karena tergeser dengan peraturan manusia. Ada yang kelihatan sibuk, membuat dirinya supaya kelihatan rohani, bisa melayani dimana-mana dan dianggap sungguh-sungguh melayani Tuhan. Ibadah dianggap sebagai rutinitas dan kebanyakan melakukannya sebagai kebiasaan dan bukan sungguh-sungguh dari dasar hatinya.

Bagaimana ibadah yang berkenan kepada Tuhan ? Ulangan 11 : 13 – 15 => Beribadah dengan segenap hati dan jiwa. Ada banyak orang Kristen yang datang ke gereja karena suatu kebiasaan, karena KTP-nya Kristen dan pastinya setiap minggu harus ke gereja dan dari pada bengong dan tidak ada temen, akhirnya ikut-ikutan ke gereja, atau karena bisnis atau dengan motivasi ingin mencari jodoh, atau ingin mendapatkan berkat jasmani dan masih banyak lagi motivasi-motivasi yang salah datang ke gereja.

Yang Tuhan mau dari kita adalah, kita datang ke gereja harus dengan persiapan-persiapan yang sungguh-sungguh. Harus mempersiapkan dirinya karena ingin bertemu dengan Sang Juru Selamat. Jadi tidak ada orang yang datang beribadah dengan keadaan kacau balau. Pakaian acak-acakan, tidak rapi, datang terlambat, tidak membawa Alkitab. Ibadah dipersiapkan dengan sungguh-sungguh dan bukan main-main lagi. Jangan ada lagi yang beribadah kalau sempet tetapi kalau sibuk tidak datang beribadah.

Kita sudah masuk dipengunjung akhir zaman. Bukan saatnya main-main lagi. Itu sebabanya beribadahlah dengan segenap hati dan jiwa. Tidak hanya di hari minggu saja kita beribadah, tetapi beribadah yang benar adalah setiap hari. Setiap hari kita belajar berdoa, membaca Firman Tuhan, menyembah dan memuji Tuhan.

Apa hasilnya ? Ulangan 11 : 14 – 15=> Kalau kita sungguh-sungguh beribadah kepada Tuhan dengan segenap hati dan jiwa, berkat-berkat yang dijanjikan Tuhan akan dicurahkan kepada kita. Tetapi jangan mempunyai motivasi ke gereja karena berkat-berkat Tuhan dank arena ingin diberkati. Berkat-berkat Tuhan hanya sebagai bonus. Berkat lain yang akan kita dapatkan adalah apa yang ada pada kita dan yang bersama-sama dengan kita akan dipelihara oleh Tuhan.


Kalau mau diberkati oleh Tuhan, lakukan perintah Tuhan ini yaitu beribadah dengan segenap hati dan jiwa. Lalu pertanyaannya : bagaimana agar dapat beribadah dengan segenap hati dan jiwa ? Markus 12 : 30=> Mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa. Contoh : suami istri yang saling mengasihi atau orang tua yang mengasihi anak-anaknya. Kita pun harus lebih mengasihi Tuhan dari pasangan kita, anak-anak atau orang-orang yang ada di sekeliling kita.
Layanilah Tuhan dengan segenap hati dan jiwa, jangan dengan keterpaksaan. Lakukanlah yang terbaik untuk Tuhan dan bukan untuk menyenangkan hati manusia. Beribadahlah dengan sungguh-sungguh, dengan segenap hati dan jiwa maka berkat-berkat Tuhan akan tercurah diatas kehidupan kita.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar