Pdp. Sastriawan Halim & istri |
Mungkin ada yang merasa sudah
beribadah dengan segenap hati. Atau mungkin ada juga yang merasa kurang dan
ingin lebih beribadah dan beribadah kepada Tuhan. Firman Tuhan di Matius 15 : 7
– 9 mengatakan => Hai orang-rang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang
kamu : Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya padahal hatinya jauh dari
pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku sedangkan ajaran mereka ajarkan
ialah perintah manusia. Firman Tuhan ini kedengarannya keras. Ini perkataan
Yesus kepada orang-orang Farisis dan ahli-ahli Taurat. Orang-orang Farisis dan
ahli-ahli taurat disebut oleh Tuhan sebagai orang munafik.
Mengapa disebut orang munafik ? Mungkin ada sebagian
kita berpikir, orang Farisis dan ahli-ahli Taurat adalah orang jahat karena
selalu berusaha menjatuhkan Yesus. Tetapi sesungguhnya kalau kita selidiki,
mereka ini adalah orang-orang yang mau melakukan Firman Tuhan. Disebut ahli
Taurat berarti bukan sekedar tahu, tetapi sudah ahli tentang taurat dan
mempunyai tingkat kerohanian yang tinggi dan berusaha melakukan dengan benar.
Tetapi kenapa Yesus menyebut mereka munafik ? Karena
hatinya jauh dari Tuhan. Mereka ini orang yang rajin beribadah, rajin
memuliakan Tuhan tetapi yang menjadi masalahnya adalah hatinya jauh dari Tuhan.
Ternyata
Tuhan tidak hanya melihat rupa atau firik kita. Kita rajin ke gereja, rajin melayani
tetapi itu tidak cukup bagi Tuhan. Bukan hanya penampilan luarnya. Dan
seringkali kita terjebak dengan ritual-ritual keagamaan dan
kebiasaan-kebiasaan. Akhirnya aturan-aturan dari manusia dilakukan tapi inti
dari Firman Tuhan tidak kita lakukan karena tergeser dengan peraturan manusia.
Ada yang kelihatan sibuk, membuat dirinya supaya kelihatan rohani, bisa
melayani dimana-mana dan dianggap sungguh-sungguh melayani Tuhan. Ibadah
dianggap sebagai rutinitas dan kebanyakan melakukannya sebagai kebiasaan dan
bukan sungguh-sungguh dari dasar hatinya.
Bagaimana
ibadah yang berkenan kepada Tuhan ? Ulangan 11 : 13 – 15 => Beribadah dengan
segenap hati dan jiwa. Ada banyak orang Kristen yang datang ke gereja karena
suatu kebiasaan, karena KTP-nya Kristen dan pastinya setiap minggu harus ke
gereja dan dari pada bengong dan tidak ada temen, akhirnya ikut-ikutan ke
gereja, atau karena bisnis atau dengan motivasi ingin mencari jodoh, atau ingin
mendapatkan berkat jasmani dan masih banyak lagi motivasi-motivasi yang salah
datang ke gereja.
Yang Tuhan
mau dari kita adalah, kita datang ke gereja harus dengan persiapan-persiapan
yang sungguh-sungguh. Harus mempersiapkan dirinya karena ingin bertemu dengan
Sang Juru Selamat. Jadi tidak ada orang yang datang beribadah dengan keadaan
kacau balau. Pakaian acak-acakan, tidak rapi, datang terlambat, tidak membawa
Alkitab. Ibadah dipersiapkan dengan sungguh-sungguh dan bukan main-main lagi.
Jangan ada lagi yang beribadah kalau sempet tetapi kalau sibuk tidak datang
beribadah.
Kita sudah
masuk dipengunjung akhir zaman. Bukan saatnya main-main lagi. Itu sebabanya
beribadahlah dengan segenap hati dan jiwa. Tidak hanya di hari minggu saja kita
beribadah, tetapi beribadah yang benar adalah setiap hari. Setiap hari kita
belajar berdoa, membaca Firman Tuhan, menyembah dan memuji Tuhan.
Apa
hasilnya ? Ulangan 11 : 14 – 15=> Kalau kita sungguh-sungguh beribadah
kepada Tuhan dengan segenap hati dan jiwa, berkat-berkat yang dijanjikan Tuhan
akan dicurahkan kepada kita. Tetapi jangan mempunyai motivasi ke gereja karena
berkat-berkat Tuhan dank arena ingin diberkati. Berkat-berkat Tuhan hanya
sebagai bonus. Berkat lain yang akan kita dapatkan adalah apa yang ada pada
kita dan yang bersama-sama dengan kita akan dipelihara oleh Tuhan.
Kalau mau
diberkati oleh Tuhan, lakukan perintah Tuhan ini yaitu beribadah dengan segenap
hati dan jiwa. Lalu pertanyaannya : bagaimana agar dapat beribadah dengan
segenap hati dan jiwa ? Markus 12 : 30=> Mengasihi Tuhan dengan segenap hati
dan jiwa. Contoh : suami istri yang saling mengasihi atau orang tua yang
mengasihi anak-anaknya. Kita pun harus lebih mengasihi Tuhan dari pasangan
kita, anak-anak atau orang-orang yang ada di sekeliling kita.
Layanilah
Tuhan dengan segenap hati dan jiwa, jangan dengan keterpaksaan. Lakukanlah yang
terbaik untuk Tuhan dan bukan untuk menyenangkan hati manusia. Beribadahlah
dengan sungguh-sungguh, dengan segenap hati dan jiwa maka berkat-berkat Tuhan
akan tercurah diatas kehidupan kita.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar