Selasa, 08 November 2011

HIDUP BERKELIMPAHAN BERSAMA ALLAH ( YOHANES 10 : 10 ) - Oleh: Pdt. Basirun Sirait

“ Pencuri datang hanya untuk mencuri dan membunuh dan membinasakan. Aku datang, supaya mereka mempunyai hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”

Pemikiran orang Kristen pada umumnya bahwa kedatangan Tuhan Yesus ke dalam dunia ini hanya untuk memberikan keselamatan bagi orang percaya. Pemikiran itu tidak salah tapi perlu kita ketahui bahwa keselamatan atau hidup kekal itu nanti dipenghujung hidup ini atau setelah kedatangan Tuhan Yesus ke dua kali. Sementara kita dalam menantikan kedatangan Tuhan ke dua kali perlu menjalani hidup, lalu bagaimana keberadaan kita sepanjang dalam menanti kedatangan Tuhan ke dua kali, siapa yang perduli, siapa yang memperhatikan, siapa yang memelihara ? Itu yang dibawa Tuhan dan yang dimaksud dalam ayat ini.

Tuhan Yesus berkata Matius 6 : 25=> “ karena itu Aku berkata kepadamu : janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak kamu pakai. Bukankah hidup ini lebih penting dari pada makanan dan tubuh ini lebih penting dari pakaian ? “ Ayat 27=> “ Siapakah di antara kamu yang karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya ? “

Bagaimana agar orang percaya dapat mempunyai hidup bersama Allah dan mempunyainya dalam segala kelimpahan ?

I.  Orang percaya harus setia
Setia dalam perkara kecil dan harta orang lain ( Lukas 16 : 10 – 13 ) => Allah minta kesetiaan kita. Setia mengenal siapa itu Allah. Mengenal Yesus lebih dari korban-korban bakaran. Bukan hanya sekedar memberikan persembahan yang banyak. Dan kita juga harus bisa menjaga harta/benda temen-temen kita atau kantor tempat kita bekerja atau diperusahaan atau dimana pun kita berada. Yang sering menjadi persoalan adalah tidak bisa menjaga hati kita.
Memberi menurut kerelaan ( 2 Korintus 9 : 6 – 8 ) => Bukan besar kecilnya persembahan kita. Walaupun yang kita berikan tidak ada nilainya, tetaplah setia melakukannya. Setia juga dalam perpuluhan.
Efesus 6 : 21 : Setia dalam pelayanan => sebagai pelayan-pelayan Tuhan, tunjukkan kesetiaan dalam melayani Tuhan. Setia jugalah beribadah, setia berdoa, setia mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di gereja local.  Titus 2 : 10 : setialah dalam segala hal

II.  Taat
Berbicara mengenai mengerjakan pekerjaan tanpa pamrih walaupun tidak ada orang yang melihatnya.
Titus 3 : 1 => pada pemerintah/penguasa. Contohnya taat membayar pajak, membayar PBB, membayar iuran ronda malam atau iuran yang lainnya.
1 Petrus 1 : 2 => melakukan yang baik. Jangan bosan-bosan melakukan apa yang baik.
Efesus 6 : 5 – 7 => pada otoritas. Kalau di rumah yang menjadi otoritas adalah Bapak. Kalau di tempat kerjaan adalah atasan/bos/pemimpin perusahaan, di gereja adalah gembala sidang.
Ibrani 5 : 8 – 10 => dalam penderitaan. Tuhan Yesus taat dengan penderitaan yang dialami-Nya. Kita pun juga harus taat dan mintalah kekuatan supaya kita mampu menanggung penderitaan selama ada di dunia ini.

III.    Bersukacita dan mengucap syukur 
Bersyukur dalam segala hal. setiap saat dan setiap waktu, Sekalipun dalam pencobaan ataupun penderitaan.
Baca ayat-ayat ini: 1 Tesalonika 5 : 16 – 18
2 Korintus 8 : 1 – 3, I Korintus 10 : 13Filipi 4 : 4 – 7
IV.    Bersekutu intim dengan Tuhan
1. Imamat 26 : 11 – 12 = kemah Tuhan di hati=> kehadiran Tuhan perlu dihadirkan setiap saat dalam hidup kita.
2. Ibrani 10 : 25 = jangan meninggalkan persekutuan => jangan meninggalkan ibadah, persekutuan.
3. Mazmur 24 : 3 – 6 = bersih tangan => tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan orang lain. Jangan melakukan kejahatan. Suami jangan suka memukul istrinya dengan tangannya. Ibu-ibu jangan gunakan tangannya untuk memukul anak-anaknya.
Baca juga : Galatia 6 : 7 - 10

SEPUTAR KEDATANGAN TUHAN YESUS KE-2 KALI ( Kisah Para Rasul 1 : 10-11 ) - Oleh: Pdm. Junar Charles Sirait


“ Ketika mereka sedang menatap ke langit waktu Ia naik itu, tiba-tiba berdirilah dua orang yang berpakaian putih dekat mereka, dan berkata kepada mereka: Hai orang-orang Galilea, mengapakah kamu berdiri melihat ke langit ? Yesus ini, yang terangkat ke sorga meninggalkan kamu, akan datang kembali dengan cara yang sama seperti kamu melihat Dia naik ke sorga.”

6 HAL TENTANG KEDATANGAN TUHAN YESUS
KE-2 KALI :

1.    Ia datang u/ membalas orang-orang yang   menentangNya (2 Tesalonika 1 : 8-9)
Ada banyak orang yang tidak mau mengakui Yesus adalah Tuhan dan tidak mau percaya kepada Yesus. Dan ada juga anak-anak Tuhan yang akhirnya murtad dan meninggalkan Tuhan karena berbagai macam alasan. Pada akhirnya, orang-orang yang menentang Yesus akan mendapat balasan dari Tuhan. II Tesalonika 1 : 8 – 9 => dan mengadakan pembalasan terhadap mereka yang tidak mau mengenal Allah dan tidak mentaati Injil Yesus, Tuhan kita. Mereka ini akan menjalani hukuman kebinasaan selama-lamanya, dijauhkan dari hadirat Tuhan dan dari kemuliaan kekuatan-Nya.

Siapa yang menerimanya ?
a.         Mereka yang menganiaya orang Kristen (2 Tes 1:6)
Mereka yang menindas anak-anak Tuhan, yang menekan, melarang beribadah dan menutup gereja.
b.         Yang menolak mengenal Allah & InjilNya (2 Tes 1:8)
Bentuk pembalasanNya :
à Ditolak dihadapan Allah (2 Tes 1:9)

2.    Ia datang u/ dimuliakan orang-orang kudusNya (2 Tes 1:10)
 Siapa orang-orang kudus-Nya ? Setiap kita yang percaya kepada Yesus Kristus, setia dan taat sampai kedatangan-Nya.

Rapture Event


3.    Ia datang u/ menyempurnakan gerejaNya (2 Tes 2:1-3)
Yang dimaksud gereja di sini bukan berupa bangunan sebuah gereja, tetapi gereja-Nya di sini adalah kita-kita yang beriman dan percaya kepada Yesus.

4.     Munculnya Anti Kris (2 Tes 2:3-12)
 Apabila akhir-akhir ini kita melihat, tahu dan mendengar banyak anak-anak Tuhan menjadi murtad, jangan heran. Yang perlu kita waspadai adalah kegerakan-kegerakan yang bisa membuat anak-anak Tuhan menjadi murtad. Anti kris menyusup dengan berbagai macam cara.
Berhati-hatilah sebab anti kris memakai hal-hal sepele yang tidak terpikirkan oleh setiap kita.
a.    Manusia durhaka (Anti Kris) à Membuat orang-orang murtad (2 Tes 3).
b.    Anti Kris menyatakan diri sebagai Allah (2 Tes 2:4)



5.    Ia datang u/ menciptakan sorak sorai karena pekerjaan yang telah Ia kerjakan
(2 Tes 2:13-14)
II Tesalonika 2 : 13 – 14=> Akan tetapi kami harus selalu mengucap syukur kepada Allah karena kamu, saudara-saudara, yang dikasihi Tuhan, sebab Allah dari mulanya telah memilih kamu untuk diselamatkan dalam Roh yang menguduskan kamu dan dalam kebenaran yang kamu percayai. Untuk itulah Ia telah memanggil kamu oleh Injil yang kami beritakan, sehingga kamu boleh memperoleh kemuliaan Yesus Kristus, Tuhan kita.
PekerjaanNya apa ?
a.         Dipilih u/ diselamatkan=> Jangan sia-siakan pilihan Tuhan ini, supaya kita diselamatkan. Dan jangan sia-siakan kasih karunia Tuhan dengan melakukan hal-hal duniawi.
b.         Mendapatkan kemuliaan bersama Tuhan Yesus

6.   Ia datang u/ memisahkan umatNya dari mereka  dari mereka yang tidak taat akan Firman Tuhan
(2 Tes 3:6-15)
Kita harus setia dalam Tuhan, rajin bekerja, giat dalam Tuhan dan jangan jemu-jemu berbuat baik.





Selasa, 01 November 2011

BERIBADAH DENGAN SEGENAP HATI ( MATIUS 15 : 7 – 9 ) - Oleh: Pdp. Sastriawan


Pdp. Sastriawan Halim & istri

Mungkin ada yang merasa sudah beribadah dengan segenap hati. Atau mungkin ada juga yang merasa kurang dan ingin lebih beribadah dan beribadah kepada Tuhan. Firman Tuhan di Matius 15 : 7 – 9 mengatakan => Hai orang-rang munafik! Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu : Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya padahal hatinya jauh dari pada-Ku. Percuma mereka beribadah kepada-Ku sedangkan ajaran mereka ajarkan ialah perintah manusia. Firman Tuhan ini kedengarannya keras. Ini perkataan Yesus kepada orang-orang Farisis dan ahli-ahli Taurat. Orang-orang Farisis dan ahli-ahli taurat disebut oleh Tuhan sebagai orang munafik.

Mengapa disebut orang munafik ? Mungkin ada sebagian kita berpikir, orang Farisis dan ahli-ahli Taurat adalah orang jahat karena selalu berusaha menjatuhkan Yesus. Tetapi sesungguhnya kalau kita selidiki, mereka ini adalah orang-orang yang mau melakukan Firman Tuhan. Disebut ahli Taurat berarti bukan sekedar tahu, tetapi sudah ahli tentang taurat dan mempunyai tingkat kerohanian yang tinggi dan berusaha melakukan dengan benar.

Tetapi kenapa Yesus menyebut mereka munafik ? Karena hatinya jauh dari Tuhan. Mereka ini orang yang rajin beribadah, rajin memuliakan Tuhan tetapi yang menjadi masalahnya adalah hatinya jauh dari Tuhan.

Ternyata Tuhan tidak hanya melihat rupa atau firik kita. Kita rajin ke gereja, rajin melayani tetapi itu tidak cukup bagi Tuhan. Bukan hanya penampilan luarnya. Dan seringkali kita terjebak dengan ritual-ritual keagamaan dan kebiasaan-kebiasaan. Akhirnya aturan-aturan dari manusia dilakukan tapi inti dari Firman Tuhan tidak kita lakukan karena tergeser dengan peraturan manusia. Ada yang kelihatan sibuk, membuat dirinya supaya kelihatan rohani, bisa melayani dimana-mana dan dianggap sungguh-sungguh melayani Tuhan. Ibadah dianggap sebagai rutinitas dan kebanyakan melakukannya sebagai kebiasaan dan bukan sungguh-sungguh dari dasar hatinya.

Bagaimana ibadah yang berkenan kepada Tuhan ? Ulangan 11 : 13 – 15 => Beribadah dengan segenap hati dan jiwa. Ada banyak orang Kristen yang datang ke gereja karena suatu kebiasaan, karena KTP-nya Kristen dan pastinya setiap minggu harus ke gereja dan dari pada bengong dan tidak ada temen, akhirnya ikut-ikutan ke gereja, atau karena bisnis atau dengan motivasi ingin mencari jodoh, atau ingin mendapatkan berkat jasmani dan masih banyak lagi motivasi-motivasi yang salah datang ke gereja.

Yang Tuhan mau dari kita adalah, kita datang ke gereja harus dengan persiapan-persiapan yang sungguh-sungguh. Harus mempersiapkan dirinya karena ingin bertemu dengan Sang Juru Selamat. Jadi tidak ada orang yang datang beribadah dengan keadaan kacau balau. Pakaian acak-acakan, tidak rapi, datang terlambat, tidak membawa Alkitab. Ibadah dipersiapkan dengan sungguh-sungguh dan bukan main-main lagi. Jangan ada lagi yang beribadah kalau sempet tetapi kalau sibuk tidak datang beribadah.

Kita sudah masuk dipengunjung akhir zaman. Bukan saatnya main-main lagi. Itu sebabanya beribadahlah dengan segenap hati dan jiwa. Tidak hanya di hari minggu saja kita beribadah, tetapi beribadah yang benar adalah setiap hari. Setiap hari kita belajar berdoa, membaca Firman Tuhan, menyembah dan memuji Tuhan.

Apa hasilnya ? Ulangan 11 : 14 – 15=> Kalau kita sungguh-sungguh beribadah kepada Tuhan dengan segenap hati dan jiwa, berkat-berkat yang dijanjikan Tuhan akan dicurahkan kepada kita. Tetapi jangan mempunyai motivasi ke gereja karena berkat-berkat Tuhan dank arena ingin diberkati. Berkat-berkat Tuhan hanya sebagai bonus. Berkat lain yang akan kita dapatkan adalah apa yang ada pada kita dan yang bersama-sama dengan kita akan dipelihara oleh Tuhan.


Kalau mau diberkati oleh Tuhan, lakukan perintah Tuhan ini yaitu beribadah dengan segenap hati dan jiwa. Lalu pertanyaannya : bagaimana agar dapat beribadah dengan segenap hati dan jiwa ? Markus 12 : 30=> Mengasihi Tuhan dengan segenap hati dan jiwa. Contoh : suami istri yang saling mengasihi atau orang tua yang mengasihi anak-anaknya. Kita pun harus lebih mengasihi Tuhan dari pasangan kita, anak-anak atau orang-orang yang ada di sekeliling kita.
Layanilah Tuhan dengan segenap hati dan jiwa, jangan dengan keterpaksaan. Lakukanlah yang terbaik untuk Tuhan dan bukan untuk menyenangkan hati manusia. Beribadahlah dengan sungguh-sungguh, dengan segenap hati dan jiwa maka berkat-berkat Tuhan akan tercurah diatas kehidupan kita.

BERBUAT BAIK ( GALATIA 6 : 1 – 10 ) - Oleh: Ev. Dominggus


Perbuatan baik yang dilakukan oleh orang percaya bukalah penentu untuk masuk atau tidak masuk surga. Karena keselamatan yang kita terima dari Tuhan adalah anugerah Allah dan bukan usaha manusia ( Efesus 2 : 8 – 9 ).

Seringkali kita berbuat baik kepada orang supaya selamat, supaya Tuhan memperhitungkan kebaikan kita. Ini adalah salah, tetapi yang benar adalah karena Allah sudah baik kepada kita, kita pun harus berbuat baik kepada orang. Jangan kelihatan baik kalau di gereja saja, tetapi di luar gereja hidupnya tidak baik.

Iman tanpa perbuatan baik, juga tidak ada artinya, ini juga disebut iman yang konyol ( Yakobus 2 : 14 – 17 I. iman, perbuatan dan kasih. Terutama adalah kasih sebab kasih harus ditunjukkan dengan perbuatan nyata. Iman tanpa perbuatan adalah mati. Jadi perlu ada keseimbangan antara iman dan perbuatan. Percuma memuji Tuhan, antara iman dan perbuatan. Percuma memuji Tuhan, menyembah Tuhan, tetapi perbuatan tidak menjadi berkat.

Perbuatan baik tanpa iman juga lebih fatal, karena tidak ada dasarnya untuk berbuat baik. Ada beberapa prinsip tentang berbuat baik yang diajarkan oleh Firman Tuhan hari ini dari Galatia 6 : 7 – 10 sbb :

1. Janganlah kita jemu-jemu berbuat baik (ayat 9)
Kata “ janganlah kita jemu-jemu “ menunjuk pada bagaimana kita berbuat baik bukan sekali-kali, atau bukan karena ada maunya sehingga kita berbuat baik kepada orang lain. Yang sering terjadi adalah banyak orang Kristen menjadi manusia “ Purba” alias pura-pura baik. Beberapa alas an mengapa menjadi manusia “Purba” alias PURA-PURA BAIK ?
Karena ingin memperoleh sesuatu dari orang itu ( berupa harta bergerak atau tidak bergerak )
Karena ingin mendapatkan kedudukan atau jabatan.
Karena ingin mendapatkan pujian dari sang pemimpin/majikan/bos.
Kebaikan seringkali kita lakukan hanya kepada orang-orang tertentu saja. Oleh karena beberapa alasan tersebut, kebaikan dilakukan bukan karena dari hati yang tulus dan murni.


2. Berbuat baik kepada semua orang ( ayat 10 )
Kecenderungan kita berbuat baik hanya kepada orang-orang yang baik kepada kita. Tuhan Yesus mengajarkan agar kita berbuat baik kepada musuh kita ( Lukas 6 : 27-29 & 35 ). Kita harus berbuat baik kepada musuh kita atau lawan kita. Tunjukkan kebaikan tanpa membeda-bedakan siapa mereka. Walau pun sulit melakukan, kita harus mengasihi orang-orang yang membenci kita. Belajar mengasihi dan menerima semua orang dan berkati mereka.
Kecenderungan kedua adalah mengkotak-kotakkan dalam berbuat baik, melalui ras, suku, agama, daerah, tingkat pendidikan, status social, jabatan, dll. Jangan memilih-milih ketika mau berbuat baik dan jangan melihat keberadaannya. Harus memperlakukan mereka dengan adil.



3. Berbuat baik dimulai kepada saudara seiman ( Ayat 10 )
Perbuatan baik dimulai dari dalam orang Kristen itu sendiri. Dari dalam keluarga sendiri sehingga orang di luar dapat melihat dan memuliakan Tuhan.
Banyak orang Kristen berbuat baik hanya kepada orang di luar iman Kristen, mungkin saja karena ingin dihormati, dihargai, dilindungi, atau menunjukkan bahwa dia adalah orang baik.
Banyak yang melakukan perbuatan baik diluar semata-mata ingin merasa nyaman atau demi keamanan. Memang itu penting, tetapi jangan lupa kita mulai berbuat baik dimulai dari dalam kita sendiri ( keluarga – anggota jemaat ). Lukas 18 : 18 – 24


Kesimpulan :
Oleh karena itu marilah kita belajar berbuat baik, dengan beberapa prinsip penting dari kebenaran Firman Tuhan hari ini :
Berbuat baik harus dilakukan secara konsisten
Berbuat baik harus dilakukan kepada semua orang
Berbuat baik harus dilakukan kepada saudara seiman

HIDUP ORANG KRISTEN ( I PETRUS 4 : 7 – 11 ) - Oleh: Pdm. Kores Marbun


Pdm. Kores Marbun

Firman Tuhan ini diawali dengan kata : “ Kesudahan segala sesuatu sudah dekat. Karena itu kuasailah dirimu dan jadilah tenang, supaya kamu dapat berdoa.” Dan diakhiri dengan kata : “ Ialah yang empunya kemuliaan dan kuasa sampai selama-lamanya ! Amin.”

Orang yang percaya kepada Yesus tidak perlu takut dengan apapun yang saat ini sedang terjadi. Tetapi bukan berarti hidup semau “ Gue “. Contoh kejadian-kejadian yang akhir-akhir ini terjadi adalah gempa, tsunami, hujan katak, hujan darah, macet, korupsi, demo, tawuran, ada bayi lahir dengan mata satu, perusahaan-perusahaan yang dibuat oleh Lucifer dan masih banyak contoh lainnya.


Pertanyaannya buat setiap kita : sebagai orang yang percaya kepada Tuhan Yesus, apa yang harus kita lakukan ?

1.       Menguasai diri dan tenang ( ayat 7a )
Hanya orang yang menguasai diri dapat berdoa dengan baik sehingga tahu petunjuk Tuhan. Hati nurani kita harus dijaga supaya tetap murni dan bersih. Kalau kita tidak bisa menguasai diri, kita akan hancur.
Orang yang tenang dapat menghidupi nilai Kerajaan Allah yang diterapkan dalam kehidupan ( life value ) sehingga tidak ikut arus dunia yang menuju kebinasaan.Sebagai orang Kristen, harus mempunyai nilai-nilai Kerajaan. Hidup harus sesuai dengan Firman Tuhan dan menerapkan nilai-nilai Firman Tuhan dalam hidup sehari-hari.

2.       Mengasihi dengan sungguh-sungguh ( ayat 8 )
Apapun gerejanya kasih adalah nilai hidup tertinggi seorang Kristen ( I Korintus 13 : 13 )=> harus saling mengasihi walau dunia semakin gelap dan sudah menjadi tawar dengan kasih. Tanpa kasih, rohani/gereja kita sudah mati ( I Korintus 13 : 1 – 3 ). Di zaman ini, orang bisa curiga satu dengan yang lainnya. Hidup menjadi tidak nyaman karena tidak ada kasih. Tetapi orang yang mengasihi, berarti kasih itu tetap ada dalam hidupnya dan kasihnya akan semakin disempurnakan oleh Tuhan.

3.       Memberi Tumpangan ( ayat 9 )
Memberi tumpangan ( Hospitable ): Lebih menekankan pada saling menyembuhkan/membebat. Berikan tumpangan kepada orang-orang yang masih terluka, yang kepahitan, yang sedang dalam masalah dsb. Saat ini banyak orang terluka karena masalah, kasih yang dingin, kita wajib jadi home dan kata-kata yang menguatkan. Kalau kita mau menopang orang lain, hidup kita akan menjadi lebih berarti. Berilah maka kamu akan diberi, kasihi maka kita akan dikasihi, kuatkan maka kita juga akan dikuatkan, hiburkan maka kita akan dihiburkan.

4. Hidup sesuai panggilan ( ayat 10 – 11 )
Semua manusia dicipta untuk kemuliaan Tuhan, tapi anak Tuhan diperlengkapi untuk melayani Dia sesuai karunia rohani.Orang yang hidup untuk dirinya sendiri akan hampa, tetapi orang yang belajar melayani Tuhan dan sesama dengan karunia yang ada pada kita, hidup akan bergairah, semangat dan akan mendatangkan kemuliaan Tuhan.  Sebab itu kita harus mengenal karunia itu supaya maksimal pelayanan.Tujuan karunia yang berbeda adalah supaya kita maksimal… saling menopang…. Seperti tangan, mata, kaki, jari, dst. Bukan untuk diri sendiri ( kepuasan batin ) tapi kemuliaan Tuhan.  Tuhan mau kita setia, bukan asal-asalan, bukan murahan, atau ingin terkenal.


Sejatinya orang Kristen ketika KRISTUS YESUS yang terlihat dalam diri kita, kelak Tuhan sangat menghargainya