“ Pencuri datang hanya untuk
mencuri dan membunuh dan membinasakan. Aku datang, supaya mereka mempunyai
hidup, dan mempunyainya dalam segala kelimpahan.”
Pemikiran orang Kristen pada umumnya bahwa kedatangan
Tuhan Yesus ke dalam dunia ini hanya untuk memberikan keselamatan bagi orang
percaya. Pemikiran itu tidak salah tapi perlu kita ketahui bahwa keselamatan
atau hidup kekal itu nanti dipenghujung hidup ini atau setelah kedatangan Tuhan
Yesus ke dua kali. Sementara kita dalam menantikan kedatangan Tuhan ke dua kali
perlu menjalani hidup, lalu bagaimana keberadaan kita sepanjang dalam menanti
kedatangan Tuhan ke dua kali, siapa yang perduli, siapa yang memperhatikan,
siapa yang memelihara ? Itu yang dibawa Tuhan dan yang dimaksud dalam ayat ini.
Tuhan Yesus berkata Matius 6 : 25=> “ karena itu
Aku berkata kepadamu : janganlah kuatir akan hidupmu, akan apa yang hendak kamu
makan atau minum, dan janganlah kuatir pula akan tubuhmu, akan apa yang hendak
kamu pakai. Bukankah hidup ini lebih penting dari pada makanan dan tubuh ini
lebih penting dari pakaian ? “ Ayat 27=> “ Siapakah di antara kamu yang
karena kekuatirannya dapat menambahkan sehasta saja pada jalan hidupnya ? “
Bagaimana agar orang percaya dapat mempunyai hidup
bersama Allah dan mempunyainya dalam segala kelimpahan ?
I. Orang percaya harus setia
Setia
dalam perkara kecil dan harta orang lain ( Lukas 16 : 10 – 13 ) => Allah
minta kesetiaan kita. Setia mengenal siapa itu Allah. Mengenal Yesus lebih dari
korban-korban bakaran. Bukan hanya sekedar memberikan persembahan yang banyak.
Dan kita juga harus bisa menjaga harta/benda temen-temen kita atau kantor
tempat kita bekerja atau diperusahaan atau dimana pun kita berada. Yang sering
menjadi persoalan adalah tidak bisa menjaga hati kita.
Memberi menurut kerelaan ( 2 Korintus 9 : 6 – 8 ) => Bukan besar kecilnya
persembahan kita. Walaupun yang kita berikan tidak ada nilainya, tetaplah setia
melakukannya. Setia juga dalam perpuluhan.
Efesus
6 : 21 : Setia dalam pelayanan => sebagai pelayan-pelayan Tuhan, tunjukkan
kesetiaan dalam melayani Tuhan. Setia jugalah beribadah, setia berdoa, setia
mengikuti kegiatan-kegiatan yang ada di gereja local. Titus
2 : 10 : setialah dalam segala hal
II. Taat
Berbicara mengenai mengerjakan pekerjaan tanpa pamrih walaupun tidak ada orang yang melihatnya.
Titus 3 : 1 => pada pemerintah/penguasa. Contohnya taat membayar pajak, membayar PBB, membayar iuran ronda malam atau iuran yang lainnya.
Berbicara mengenai mengerjakan pekerjaan tanpa pamrih walaupun tidak ada orang yang melihatnya.
Titus 3 : 1 => pada pemerintah/penguasa. Contohnya taat membayar pajak, membayar PBB, membayar iuran ronda malam atau iuran yang lainnya.
1
Petrus 1 : 2 => melakukan yang baik. Jangan bosan-bosan melakukan apa yang
baik.
Efesus
6 : 5 – 7 => pada otoritas. Kalau di rumah yang menjadi otoritas adalah
Bapak. Kalau di tempat kerjaan adalah atasan/bos/pemimpin perusahaan, di gereja
adalah gembala sidang.
Ibrani
5 : 8 – 10 => dalam penderitaan. Tuhan Yesus taat dengan penderitaan yang
dialami-Nya. Kita pun juga harus taat dan mintalah kekuatan supaya kita mampu
menanggung penderitaan selama ada di dunia ini.
III. Bersukacita dan mengucap syukur
Bersyukur dalam segala hal. setiap saat dan setiap waktu, Sekalipun dalam pencobaan ataupun penderitaan.
2. Ibrani 10 : 25 = jangan meninggalkan persekutuan => jangan meninggalkan ibadah, persekutuan.
3. Mazmur 24 : 3 – 6 = bersih tangan => tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan orang lain. Jangan melakukan kejahatan. Suami jangan suka memukul istrinya dengan tangannya. Ibu-ibu jangan gunakan tangannya untuk memukul anak-anaknya.
Baca juga : Galatia 6 : 7 - 10
III. Bersukacita dan mengucap syukur
Bersyukur dalam segala hal. setiap saat dan setiap waktu, Sekalipun dalam pencobaan ataupun penderitaan.
Baca ayat-ayat ini: 1
Tesalonika 5 : 16 – 18
2
Korintus 8 : 1 – 3, I Korintus 10 : 13, Filipi
4 : 4 – 7
IV. Bersekutu
intim dengan Tuhan
1. Imamat
26 : 11 – 12 = kemah Tuhan di hati=> kehadiran Tuhan perlu dihadirkan setiap
saat dalam hidup kita.2. Ibrani 10 : 25 = jangan meninggalkan persekutuan => jangan meninggalkan ibadah, persekutuan.
3. Mazmur 24 : 3 – 6 = bersih tangan => tidak melakukan perbuatan-perbuatan yang merugikan orang lain. Jangan melakukan kejahatan. Suami jangan suka memukul istrinya dengan tangannya. Ibu-ibu jangan gunakan tangannya untuk memukul anak-anaknya.
Baca juga : Galatia 6 : 7 - 10